CyberZord-EX

Link Exchange CyberZord-EX

Bila Sobat ingin bertukar link dengan saya, silahkan Copy code di bawah ini, Karena Dengan bertukar link bisa menaikan PR sebuah blog pada search engine, maka dari itu mari kita saling bertukar Link








Bila Link saya sudah dipasang, mohon komfirmasi saya di kotak komentar, dan saya akan memasang link sobat.

Link Sobat
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



  • ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Banner Sobat
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



    Banner Exchange ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


    BERIMAN KEPADA ALLAH

    Iman kepada Allah mengandung empat unsur :


    1. Beriman kepada wujudnya Allah

    Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara', dan indra.

    1. Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang memalingkannya.

    Rasulullah SAW bersabda :

    "Semua bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani, atau majusi." (HR. Al-Bukhari).

    2. Bukti akal tentang wujud Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula terjadi secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat mencipakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.

    Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk dengan aturan aturan yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya.

    Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.

    Kalau makhluk tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.

    Allah SWT menyebutkan dalail aqli (akal) dan dalil qath'i dalam surat Ath thur :



    "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?" ( QS. Ath-thur : 35).

    Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah SWT.

    Ketika Jubair bin Muth'im mendengar dari Rasulullah SAW yang tengah membaca surat Ath-thur dan sampai kepada ayat-ayat ini :

    "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun, ataukah mereka menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau merekalah yang berkuasa?" ( QS. At-Thur : 35-37).

    Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata : "hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku." (HR. Al-Bukhari).

    Dalam hal ini Kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada sesorang berkata kepada anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada anda bahwa istana dengan segala kesempurnaanya ini tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini Kami bertanya kepada anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang ada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?.

    3. Bukti syara' tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab samawi ( yang diturunkan dari langit ) berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb yang maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dati Robb Yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.

    4. Bukti inderawi tentang wujud Allah SWT dapat dibagi menjadi dua:

    a. kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do'a orang-orang yang berdo'a serta penolong-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Alah SWT.

    Allah berfirman :

    "Dan (ingatlah kisah) Nuh sebelum itu ketika dia berdo'a, dan Kami memperkenankan do'anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar." ( QS. Al-Anbiya : 76).

    "Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Robbmu, lalu diperkenankannya bagimu …" ( QS. Al-Anfal : 9)

    Anas bin Malik t berkata : " Pernah ada seorang badui datang pada hari jum'at. Pada waktu itu Nabi SAW tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata : "Hai Rasul Allah, harta benda Kami telah habis, seluruh warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah SWT untuk mengatasi kesulitan Kami. "Rasululah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo'a. tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada hari jum'at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata : 'Hai Rasulullah, bangunan Kami hancur dan harta bendapun tenggelam, doakanlah Kami ini kepada Allah (agar selamat).' Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdo'a : "Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling Kami, dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi Kami." Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat kecuali menjadi terang (tanpa hujan)." (HR. Al-Bukhari).

    b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para Nabi tesebut, yaitu Allah SWT, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai penguat dan penolong bagi para Rasul.

    Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulnya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman, yang artinya :

    "Lalu Kami mewahyukan kepada Musa : "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar." ( QS. Asy-Syuara' : 63).

    Contoh kedua adalah mukjizat Nabi Isa AS ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan izin Allah.

    Allah SWT berfirman yang artinya :

    "… dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah…" (QS. Al-Imran : 49).

    " … dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan izinKu .." ( QS. Al-Maidah : 110).

    Contoh ketiga adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mukjizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikannya.

    Allah SWT berfirman tentang hal ini yang artinya :

    "Telah dekat (datangnya) saat (kiamat) dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata : "(ini adalah) sihir yang terus-menerus." (QS. Al-Qomar 1-2).

    Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujudNya.

    Mensyukuri Rahmat ALLAH SWT



    Memperoleh rahmat dari Allah Swt merupakan suatu anugerah yang besar. Karena itu, menjadi keharusan bagi kita untuk mensyukurinya. Namun, sebagaimana kita ketahui, mensyukuri segala sesuatu bukanlah sekedar mengucapkan alhamdulillah, tapi kita harus manfaatkan segala anugerah dari Allah itu untuk mengabdi kepada-Nya. Dalam kaitan ini, maka kita harus membuktikan diri sebagai orang yang bersyukur atas rahmat yang diberikan Allah kepada kita dengan memiliki sikap dan prilaku sebagaimana yang disebutkan Allah tentang orang-orang yang memperoleh rahmat-Nya.

    Sabar Dalam Menghadapi Musibah

    Ujian dalam kehidupan orang yang beriman merupakan sesuatu yang pasti dan biasa terjadi, baik ujian berupa hal-hal yang menyenangkan atau malah sebaliknya bila dilihat dari sudut pandang duniawi. Apabila ujian yang tidak menyenangkan menimpa diri orang yang memperoleh rahmat dari Allah, maka dia menghadapinya dengan penuh kesabaran. Sabar dalam arti tetap bertahan dalam kebenaran sehingga meskipun kesulitan menerpa kehidupannya, dia tidak akan sampai putus asa lalu menghalalkan segala cara dalam upaya mengatasi kesulitan hidup. Inilah ciri penting dari orang yang telah memperoleh rahmat dari Allah Swt sebagaimana firman-Nya yang artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS 2:155-157).

    Berlaku Lemah Lembut
    Da’wah merupakan kewajiban bagi setiap muslim setiap kemampuan dan potensinya masing-masing. Dalam da’wah, tentu harus berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, karena da’wah pada hakikatnya adalah mengkomunikasikan ajaran Islam kepada orang lain agar terjadi perubahan pada orang tersebut, baik pemahaman, sikap maupun prilaku sebagaimana yang dikehendaki.
    Agar da’wah bisa diterima oleh orang lain, maka kita amat dituntut untuk berlaku lemah lembut dan orang yang telah memperoleh rahmat dari Allah Swt, niscaya bisa berlaku lemah lembut dalam sikap dan tingkah lakunya terhadap orang lain, Allah Swt berfirman yang artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (QS 3:159).

    Tidak Mengikuti Syaitan
    Syaitan merupakan musuh utama orang beriman dalam kehidupan di dunia ini. Karena itu, jangan sampai seorang mu’min mengikuti apa yang dikehendaki oleh syaitan, ini merupakan konsekuensi penting bagi seseorang yang ingin mencapai kedudukan muslim yang kaffah atau menyeluruh. Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (QS 2:208).
    Bagi orang yang memperoleh rahmat dari Allah Swt, maka dia tentu akan menjadi orang yang tidak akan mengikuti keinginan-keinginan syaitan meskipun bila mengikutinya dia akan memperoleh keuntungan yang bersifat duniawi, Allah Swt berfirman yang artinya: Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (diantamu) (QS 4:83)

    Tidak Sesat
    Kesesatan dari jalan kehidupan yang benar sebagaimana yang ditentukan oleh ajaran Islam merupakan sesuatu yang amat buruk. Orang yang sesat akan selalu cenderung pada perbuatan yang merugikan dirinya maupun orang lain, selalu mengarah pada kejahatan dan bernilai dosa, bahkan dengan sebab kesesatan, Allah Swt membinasakan suatu kaum, yakni kaun Tsamud sebagaimana yang dikemukakan Allah dalam Al-Qur’an yang artinya: Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan (QS 41:17).
    Karena betapa hinanya hidup dalam kesesatan dan Allah amat murka kepada orang yang menempuh jalan yang sesat, maka syaitan selalu berusaha 24 jam setiap harinya dalam upaya menyesatkan manusia, dan sudah banyak manusia yang berhasil disesatkan, karenanya kita harus berfikir keras agar kita tidak disesatkan syaitan, hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebagian besar diantaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (QS 36:62).
    Apabila seseorang telah memperoleh rahmat dari Allah Swt, maka dia tidak akan berhasil disesatkan oleh syaitan dan orang-orang yang mengikuti syaitan, bahkan mereka hanya menyesatkan diri mereka sendiri, Allah berfirman yang artinya: Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun (QS 4:113)

    Senang Pada Persatuan
    Ciri penting lain yang disebutkan Allah di dalam Al-Qur’an tentang orang yang memperoleh rahmat dari Allah adalah senang pada persatuan, sehingga orang yang senang pada persatuan itu selalu menyelesaikan dan mengatasi perbedaan dan persoalan dengan merujuk kepada sumber Islam itu sendiri yakni Al-Qur’an dan sunnah. Allah Swt tidak menciptakan manusia seperti robot yang dengan mudah bisa disatukan, tapi Allah menciptakan manusia dengan potensi yang dimilikinya berupa hati, akal dan panca indra untuk berfikir dan menentukan sikap.
    Dalam kenyataan, kita rasakan dan kita lihat betapa banyak manusia yang belum memperoleh rahmat dari Allah Swt sehingga yang terjadi, manusia malah cenderung pada memperbesar perbedaan perdapat hingga bercerai berai, bukan mencari titik temu dan bersatu padu. Karena itu, apabila seseorang telah memperoleh rahmat dari Allah Swt, niscaya mereka senang pada persatuan dan selalu mencari titik temu dengan rujukan Al-Qur’an dan sunnah dalam menghadapi perbedaan pendapat diantara sesama manusia, apalagi sesama muslim, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telahg ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya (QS11:118-119).

    Tidak Mengikuti Hawa Nafsu

    Setiap manusia diberikan oleh Allah nafsu atau berbagai keinginan dalam hidupnya di dunia ini. Bagi seorang muslim, berbagai keinginan dalam hidup ini hanya akan dituruti manakala keinginan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Hal ini karena, apabila seseorang selalu menuruti segala keinginannya, termasuk keinginan yang tidak benar, maka hal itu berarti telah menuhankan hawa nafsunya yang selalu cenderung pada kesesatan, Allah berfirman yang artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS 45:23).
    Karena itu, bagi orang yang memperoleh rahmat dari Allah Swt, niscaya dia tidak akan mengikuti begitu saja keinginan hawa nafsunya, tapi dia akan mengendalikannya secara baik sehingga segala keinginan dicapai dan dipenuhi dengan cara-cara yang dibenarkan Allah Swt, misalnya nafsu terhadap harta diperoleh harta yang banyak dengan usaha yang halal, nafsu seksual dilampiaskan melalui jalur pernikahan yang merupakan penghalalan bagi keinginan seksual dan begitulah seterusnya. Nafsu yang terkendali dengan baik inilah yang kemudian disebut dengan nafsu yang diberi rahmat oleh Allah Swt sehingga orang yang memperoleh rahmat Allah mampu mengendalikan hawa nafsunya dengan baik, Allah berfirman yang artinya: Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (QS 12:53).
    Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa, bila seseorang mensyukuri rahmat dari Allah Swt, niscaya akan memberikan pengasuh yang sangat positif dalam hidupnya di dunia maupun di akhirat.

    Semoga Bermanfaat !!!

    UFO Menurut Al-Qur'an


    Di dunia masa kini, ada dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam sejarah hidupnya, yaitu yang memakai tenaga tolak untuk maju contohnya hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara. Yang lainnya memakai gaya centrifugal (melanting [dari titik tolak]) seperti pesawat UFO
    yang populer disebut “piring terbang”. Kedua macam kendaraan ini oleh Al-Quran surat An-Nahl ayat 8 disebutkan sebagai benda terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak yaitu kuda, unta, keledai, dls. Dan benda terapung maksudnya yaitu segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk di dalamnya “piring terbang”.

    Khusus mengenai “piring terbang”, oleh surat An-Nahl ayat 8 adalah kendaraan yang tidak diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun dan oleh surat Az-Zukhruf ayat 12 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan semua yang berpasangan-pasangan. Maksudnya, ada bagian positif dan bagian negatif dari “piring terbang” itu (positif dan negatif=pasangan). Karena surat Az-Zukhruf ayat 12 ini membicarakan tentang alat transportasi maka tentunya istilah “berpasangan-pasangan” itu adalah kendaraan. Dan kendaraan itu tak lain mungkin adalah “piring terbang” yang memiliki bagian positif dan bagian negatifnya.






    Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal* dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.

    (Surat An-Nahl ayat 8 )

    * Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai.

    Ayat ini menerangkan soal kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia. Manusia biasa menggunakan kendaraan ternak. Kuda dan keledai merupakan tenaga pembawa dan penarik maka keadaannya sama dengan mobil dan kapal terbang selaku pembawa dan penarik. Penggalan kata “bisa” pada paragraf ini, merupakan sesuatu yang belum diketahui manusia tentang kendaraan.

    Baik kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama-sama menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk maju ke depan, pada dasarnya kedua macam kendaraan itu memiliki prinsip yang sama. Lalu kendaraan apa yang belum diketahui manusia seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8 itu?

    Hal ini dijawab sendiri oleh Al-Quran :




    Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.




    Supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya”.




    Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.

    (Surat Az-Zukhruf ayat 12 – 14)

    Kalau anda membaca susunan ayat Al-Quran ini sepintas mungkin anda tidak merasa mendapatkan sesuatu yang aneh dan baru. Akan tetapi, patut diketahui bahwa tidak ada satu pun ayat suci Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya yang percuma atau tidak memiliki makna. Kalau anda teliti dan merenungkannya dalam-dalam, semua ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Quran itu selalu memiliki unsur-unsur keterkaitan antar ayatnya, baik kaitan ayat yang ada di dalam surat itu sendiri atau kaitan ayat pada surat-surat Al-Quran yang lain. Sederhananya, keterkaitan satu ayat dengan ayat yang lainnya seperti dunia internet yang sedang anda jelajahi ini. Suatu halaman web yang berisi informasi selalu memiliki kaitan atau link, baik link yang menuju ke halaman web itu sendiri ataupun link yang menuju ke halaman web yang lainnya.

    Nah, semua unsur-unsur yang saling berkaitan itu tak jarang selalu menghasilkan pemahaman ilmiah yang dapat diterima oleh akal sehat. Dengan begitu, memahami susunan ayat-ayat di atas ini maka “benda terapung” ini adalah suatu kendaraan yang belum diketahui oleh manusia. Seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8.

    Susunan ayat-ayat diatas nantilah kita analisis belakangan.

    Sekarang kita masuki persoalan yang nantinya jadi bahan dalam penganalisaan itu.

    Al-Quran sering sekali menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa. Hal itu merupakan gambaran bagi setiap orang agar selalu memperhatikan kenapa Bumi ini berputar pada porosnya, kenapa planet ini bersama planet-planet yang lainnya beredar mengelilingi matahari yang juga berputar di porosnya. Semua planet itu tidak bertiang, tidak bertali dan juga tidak memiliki tempat bergantung. Semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang memutar planet itu di sumbunya sambil berputar-putar mengelilingi matahari. Sungguh Rawasia itu adalah wujud penting dari sesuatu yang harus diteliti lebih dalam lagi oleh para astronom. Dengan mengetahui keadaan Rawasia setiap planet, maka tabir misteri alam semesta yang tak terbatas itu akan terkuak.

    Bumi yang beratnya sekitar 700 triliun ton tidak jatuh pada matahari karena gaya lantingnya (centrifugal) dalam keadaan mengorbit, sebaliknya Bumi juga tidak terlanting jauh keluar dari garis orbitnya sebab ditahan oleh gaya gravitasi pada matahari sebagai pusat orbit. Kekuatan gaya lanting Bumi dan gaya gravitasi adalah sama besarnya, orang ahli menyebutnya dengan Equilibrium. Oleh karena itulah sampai hari ini Bumi yang kita diami terus menerus berputar dan beredar mengelilingi matahari.

    Andaikan kalau Bumi hanya memakai gaya lantingnya saja tanpa menggunakan gaya gravitasi. Maka, bisa dipastikan Bumi akan melayang jauh meninggalkan matahari. Dengan begitu, tenaga centrifugal seperti yang dimiliki Bumi dapat diadopsi oleh “piring terbang” untuk terbang jauh jika tenaga gravitasinya dihilangkan.

    Nah, akhirnya kita pun sampai pada pertanyaan ini, bagaimana cara menghilangkan gaya gravitasi itu?

    Salah satu caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horisontal. Apabila putaran itu semakin cepat maka semakin besar pula gaya centrifugal yang dihasilkan dan semakin kecillah gaya gravitasinya, sampai akhirnya gaya gravitasi ini akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat dapat terangkat dengan mudah tanpa terpengaruh oleh gravitasi Bumi.

    Mungkin anda akan bertanya, bagaimana bisa pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan? Dari situlah kita namakan pesawat ini dengan Shuttling System, yaitu pesawat berbentuk piring dempet yang ditengah-tengahnya adalah tempat penumpang.

    Anda bisa simak gambar ilustrasi struktur “piring terbang” dibawah ini.





    A. Bagian Atas, kita namakan Positif, berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.

    B. Bagian Bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.

    C. Bagian Tengah, kita namakan Netral, disinilah tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar Positif dan Negatif sekaligus dalam satu kendali.





    Praktis pesawat pun akan terangkat dibantu dengan ledakan seperlunya untuk tenaga pembelok dan untuk penambahan kecepatan sewaktu berada di angkasa tanpa bobot.

    Bagaimanapun nantinya wujud konstruksi pesawat itu, kita serahkan saja kepada para profesor dan kita yakin nantinya di masa depan akan terwujud sebagai pesawat kebal peluru dan tak memerlukan landasan tertentu karena dia dapat berdiri statis di angkasa dan yang lebih hebat lagi adalah bahwa pesawat itu tentunya water-proof alias anti-air yang kalau pada saat diperlukan dia dapat langsung masuk ke dalam lautan dan keluar lagi sesuai kehendaknya.

    Kita boleh mengatakan bahwa kendaraan manusia kini sudah kolot, kuno atau usang karena sistem yang dipakainya sudah berlaku selama ribuan tahun, yang semuanya itu memakai prinsip menolak ke belakang untuk maju ke depan dan menolak ke bawah untuk naik ke atas. Setelah manusia sanggup memakai gaya centrifugal berbentuk “piring terbang” barulah manusia akan memulai kendaraan modern.

    Jadi, masa terwujudnya “piring terbang” adalah batas antara ke-kuno-an dan kemodernan peradaban manusia. Batas ini disebut oleh Al-Quran dalam surat Az-Zukhruf ayat 13 diatas dengan bahasa kiasan, bahwa profesor yang mulai menggunakan “piring terbang” mengatakan; Waktu itu manusia baru memulai hidup dalam generasi lain yaitu generasi pesawat itu tidaklah segenerasi dengan modern.

    Dalam peradaban modern dimana manusia umumnya memakai piring terbang sebagai kendaraan, akan banyak sekali perubahan dalam kehidupan baik di bidang jasmaniah maupun di bidang rohaniah. Di bidang jasmaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang tak lagi membutuhkan jalan raya dan rel kereta api yang pembangunannya sangat banyak menghabiskan tenaga, tempat, benda dan waktu. Orang-orang akan memanfaatkan daerah itu untuk tempat tinggal atau untuk kebutuhan lainnya. Orang-orang akan memindahkan perhatiannya terhadap lautan sebagai sumber makanan karena lautan itu memang sangat luas yang mengandung berbagai bahan untuk keperluan hidup, dan daratan sebagian besar akan dijadikan orang untuk tempat bermukim. Orang-orang nantinya akan melakukan penerbangan antar planet secara lazim dimana planet Jupiter, Venus, Saturnus dan planet yang lebih besar lainnya akan menjadi sasaran dalam perekonomian dan politik.

    Di bidang rohaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang akan menyadari bahwa alam semesta ini memang diciptakan untuk kebutuhan hidup manusia oleh Allah Yang Maha Esa. Orang-orang akan menyadari bahwa manusia di planet Bumi dalam tata surya ini berasal dari satu diri, satu spesies, atau serumpun. Bukan dari hasil evolusi monyet, seperti teori Darwin yang dikalahkan logika. Orang-orang akan menyadari bahwa agama yang diturunkan oleh Allah SWT itu hanyalah agama Tauhid yang sama sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Imran ayat 83. Orang-orang akan menyadari bahwa agama Tauhid yang diturunkan Sang Khaliq itu mengandung hukum yang sesuai dengan kejadian dan naluri yang terdapat di alam semesta raya dan pada diri manusia sendiri, dan bahwa menolak agama itu berarti merugikan diri sendiri.




    Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

    (Surat Al-Fushshilat ayat 53)




    Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di planet-planet dan di bumi ini, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka akan kembali.

    (Surat Al-Imran ayat 83)

    Daftar ISI

    Dua Cara Mempercepat Koneksi Internet Modem

    Sudah bukan rahasia lagi kalau koneksi internet menggunakan modem atau dial up itu sering disconnect dan juga lambat . Sangat menjengkelkan ketika browsing dengan kecepatan yang lambat dan juga sering putus-putus. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa tips untuk membuat koneksi jadi cepat dan lancar.
    Ada dua cara yang aku gunakan untuk mempercepat koneksi internet dan juga agar tidak sering diskonect. Yaitu dengan cara ping ke situs google dan juga dengan cara mengganti konfigurasi DNS menjadi DNS Publik milik Google.

    1. Memperlancar Koneksi dan Mempercepat Internet dengan cara melakukan PING
    Dengan ping ke google maka koneksi kita akan nyambung terus tidak idle. dengan begitu koneksi internet sobat diharapklan akan lebih lancar dan cepat serta tidak sering diskonek.  walau cara ping ini belum ada bukti otentiknya bisa mempercepat koneksi tapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Lagipula dengan melakukan ping, kita bisa memantau kelancaran koneksi kita apakah sering putus atau lancar saja.

    CARA melakukan PING :
    klik START lalu pilih RUN dan ketikan   ping www.google.com -T -L 5 
    ket: www.google.com bisa diganti dengan situs lain 
    5 menunjukan jumlah Byte 
    mempercepat koneksi
    Mempercepat Koneksi dengan cara PING
    lebih jelasnya klik contoh  gambar di atas.

    2. Mengganti DNS modem
    Cara mengganti dns modem bisa sobat baca selengkapnya di postinganku Mengganti DNS modem agar koneksi cepat dan lancar

    Dengan mengubah konfigurasi DNS dari default menjadi DNS milik google juga menurut beberapa sumber bisa mempercepat koneksi internet

    selamat mencoba!!
    Semoga bermanfaat dan bisa mempercepat koneksi internet di modem Gsm atau modem cdma sobat.

    Sumber Artikel : http://www.tergaptek.com/

    Enter Keyword..